MEMAHAMI SEKS MEMAHAMI CINTA
Melihat seks dengan segala perniknya tenyata akan mengabarkan kita tentang cinta. Seks yang tak didasari oleh cinta adalah nafsu sedangkan seks yang didasari oleh cinta adalah ungkapan cinta itu sendiri. Baiklah, kita coba dulu melihat beberapa istilah yang seringkali digunakan untuk menjelaskan dimensi cinta:
1. Epythymia: Tak lihat, tak sayang
Dulu sewaktu kuliah, seringkali aku lihat beberapa orang yang "hot" dengan pakaian yang serba ketat kayak lepet. Dan tahukah sob, bagaimana seorang lelaki jantan seperti aku ini (hahaha) tentunya sedikit banyak tak akan melewatkan kesempatan itu untuk sekedar melihat-lihat sebuah fenomena menawan yang terpampang di depan mata begitu saja. Hal yang cukup lumrah dilakukan oleh lelaki dimana hormon-hormon testosteron sedang berdebur liar di dalam diri. Kiranya hal itu setidaknya menggambarkan bahwa aku ini punya nafsu. Tapi coba lihat lagi, jikalau seandainya mata ini tak melihat sesuatu yang sensual dan menggairahkan itu apakah gelora darah muda itu bisa tersulut begitu saja. Nyatanya tidak sob, aku tak akan bergelora jika tak melihat sesuatu yang sensual. Jadi bisa disimpulkan bahwa epythymia erat kaitannya dengan indera. tak lihat maka tak sayang. Dan inilah yang sering terjadi saat ini, dimana seorang remaja terlalu bersemangat menyalurkan bakat alamiahnya sehingga terjadi MBA.
2. Eros: Rasanya pengen berdua terus
Yang satu ini adalah penggambaran cinta yang lebih luas jika dibandingkan Epythymia. Inilah derita cinta yang selalu saja menhantui mereka yang sedang jatuh cinta. Ini bukan soal melihat tak melihat, tetapi lebih kepada rasa ingin selalu bersama. Ini juga yang membuat adanya istilah "dunia milik kita berdua" yang lain ngontrak. Ada perasaan kehilangan jika tak bersama. Ya, walaupun hanya mndengar suara si doi, rasa-rasanya sudah mak serrr. Di sini mungkin saja masih melibatkan epythymia. Akan tetapi, epythymya itu telah meluas pemaknaannya dalam rangka untuk memenuhi keinginan rasa yang ingin bersatu.
3. Stroge: Kasih Ibu sepanjang beta
Dimensi ini lebih lebar lagi. Di sini cinta diungkapkan lebih kepada satu sikap kasih sayang. Sejelek-jeleknya anak, simbok masih saja nembang: anakku sing ganteng-ganteng dewe... Oleh karena itu, dimensi cinta di sini menggambarkan cinta yang membangun sikap, sifat si anak untuk turut juga mencintai orang lain. Hal ini tidak lagi hanya sebatas epythymia atau pun eros saja. Dimensi ini lebih dalam.
4.Philia: Persahabatan
Dimensi cinta yang ini didasarkan atas rasa saling memiliki. Bahwa benar adanya jikalaupun tak ada ikatan darah seseorang bisa begitu akrabnya. Persahabatan antara cowo dan cewe adalah philia jikalau tak ada unsur epythymia. Walau masing-masing punya pacar sendiri-sendiri tapi yang namanya persahabatan tak akan memutuskan hubungan kedekatan ini. Bisa jadi kedekatan itu ada karena persamaan pandangan, pemikiran, atau hobi.
5. Agape
Dimensi cinta yang ini lebih dalam lagi. Ibarat kecintaan Tuhan pada makhluknya. Misalkan di PSSI itu sedang berkecamuk seperti sekarang ini, lalu banyak masyarakat yang protes sampai-sampai dibela-belain demo ke Jakarta. Hal itu menggambarkan dorongan cinta agape sedang berjalan. Contoh lainnya seperti kasus Prita dan koinnya itu. Itu pun adalah sebuah bentuk cinta (agape).
Nah, dari kelima dimensi itu kira-kira kalau bicara masalah ngeseks itu apakah terkait dengan cinta? kualitasnya akan tergantung dari pemahaman akan hal ini. Wah, membingungkan ya, cinta saja kok dibagi-bagi. Nah, di sini yang perlu untuk dimengerti, yaitu bahwa cinta itu berproses. Dari mata turun ke hati, bukan dari mata turun ke bawah perut hahahaha...
Jika kegiatan seks itu hanyalah seremonial pemuasan nafsu belaka maka yang terjadi adalah: pokoknya aku puas, situ mau puas atau belum sebodo amat. Padahal kalau dipikir-pikir lagi kegiatan seks akan lebih berarti jika dilandasi penyerahan diri menyeluruh dan total. Tak ada sesuatu yang ditutup-tutupi, saling melengkapi. Sejatinya segala bentuk dimensi cinta harus bisa mengantarkan pada kecintaan universal layaknya mentari yang tak pilih-pilih untuk menyinari bagian bumi sebelah mana. Ia melakukan tugasnya sebagai perantara cinta Tuhan kepada setiap makhluknya. Dan itula Sang Cinta Sejati.
Seks tak melulu tabu karena seks adalah ikwal mula terjadinya sebuah mahakarya penciptaan.
Diambil dan dikembangkan dari berbagai sumber.
1. Epythymia: Tak lihat, tak sayang
Dulu sewaktu kuliah, seringkali aku lihat beberapa orang yang "hot" dengan pakaian yang serba ketat kayak lepet. Dan tahukah sob, bagaimana seorang lelaki jantan seperti aku ini (hahaha) tentunya sedikit banyak tak akan melewatkan kesempatan itu untuk sekedar melihat-lihat sebuah fenomena menawan yang terpampang di depan mata begitu saja. Hal yang cukup lumrah dilakukan oleh lelaki dimana hormon-hormon testosteron sedang berdebur liar di dalam diri. Kiranya hal itu setidaknya menggambarkan bahwa aku ini punya nafsu. Tapi coba lihat lagi, jikalau seandainya mata ini tak melihat sesuatu yang sensual dan menggairahkan itu apakah gelora darah muda itu bisa tersulut begitu saja. Nyatanya tidak sob, aku tak akan bergelora jika tak melihat sesuatu yang sensual. Jadi bisa disimpulkan bahwa epythymia erat kaitannya dengan indera. tak lihat maka tak sayang. Dan inilah yang sering terjadi saat ini, dimana seorang remaja terlalu bersemangat menyalurkan bakat alamiahnya sehingga terjadi MBA.
2. Eros: Rasanya pengen berdua terus
Yang satu ini adalah penggambaran cinta yang lebih luas jika dibandingkan Epythymia. Inilah derita cinta yang selalu saja menhantui mereka yang sedang jatuh cinta. Ini bukan soal melihat tak melihat, tetapi lebih kepada rasa ingin selalu bersama. Ini juga yang membuat adanya istilah "dunia milik kita berdua" yang lain ngontrak. Ada perasaan kehilangan jika tak bersama. Ya, walaupun hanya mndengar suara si doi, rasa-rasanya sudah mak serrr. Di sini mungkin saja masih melibatkan epythymia. Akan tetapi, epythymya itu telah meluas pemaknaannya dalam rangka untuk memenuhi keinginan rasa yang ingin bersatu.
3. Stroge: Kasih Ibu sepanjang beta
Dimensi ini lebih lebar lagi. Di sini cinta diungkapkan lebih kepada satu sikap kasih sayang. Sejelek-jeleknya anak, simbok masih saja nembang: anakku sing ganteng-ganteng dewe... Oleh karena itu, dimensi cinta di sini menggambarkan cinta yang membangun sikap, sifat si anak untuk turut juga mencintai orang lain. Hal ini tidak lagi hanya sebatas epythymia atau pun eros saja. Dimensi ini lebih dalam.
4.Philia: Persahabatan
Dimensi cinta yang ini didasarkan atas rasa saling memiliki. Bahwa benar adanya jikalaupun tak ada ikatan darah seseorang bisa begitu akrabnya. Persahabatan antara cowo dan cewe adalah philia jikalau tak ada unsur epythymia. Walau masing-masing punya pacar sendiri-sendiri tapi yang namanya persahabatan tak akan memutuskan hubungan kedekatan ini. Bisa jadi kedekatan itu ada karena persamaan pandangan, pemikiran, atau hobi.
5. Agape
Dimensi cinta yang ini lebih dalam lagi. Ibarat kecintaan Tuhan pada makhluknya. Misalkan di PSSI itu sedang berkecamuk seperti sekarang ini, lalu banyak masyarakat yang protes sampai-sampai dibela-belain demo ke Jakarta. Hal itu menggambarkan dorongan cinta agape sedang berjalan. Contoh lainnya seperti kasus Prita dan koinnya itu. Itu pun adalah sebuah bentuk cinta (agape).
Nah, dari kelima dimensi itu kira-kira kalau bicara masalah ngeseks itu apakah terkait dengan cinta? kualitasnya akan tergantung dari pemahaman akan hal ini. Wah, membingungkan ya, cinta saja kok dibagi-bagi. Nah, di sini yang perlu untuk dimengerti, yaitu bahwa cinta itu berproses. Dari mata turun ke hati, bukan dari mata turun ke bawah perut hahahaha...
Jika kegiatan seks itu hanyalah seremonial pemuasan nafsu belaka maka yang terjadi adalah: pokoknya aku puas, situ mau puas atau belum sebodo amat. Padahal kalau dipikir-pikir lagi kegiatan seks akan lebih berarti jika dilandasi penyerahan diri menyeluruh dan total. Tak ada sesuatu yang ditutup-tutupi, saling melengkapi. Sejatinya segala bentuk dimensi cinta harus bisa mengantarkan pada kecintaan universal layaknya mentari yang tak pilih-pilih untuk menyinari bagian bumi sebelah mana. Ia melakukan tugasnya sebagai perantara cinta Tuhan kepada setiap makhluknya. Dan itula Sang Cinta Sejati.
Seks tak melulu tabu karena seks adalah ikwal mula terjadinya sebuah mahakarya penciptaan.
kenyataannya simbol-simbol Lingga-Yoni berlaku universal di muka bumi ini.
Diambil dan dikembangkan dari berbagai sumber.
0 Response to "MEMAHAMI SEKS MEMAHAMI CINTA"
Post a Comment