Senja Keramat
Senja Keramat
Senja sejenak jadi Jibril, membawa abjad-abjad ganjil
Untuk kurangkai jadi panah api
Keramat yang halus dogma yang kokoh beranak dalam bibirku
Ku eja satu per satu dalam bisu tanpa kutahu sketsa dalam garis tanganku
Sepersekian detik aku berubah seperti ilalang,
Akarnya menghujam begitu dalam
Panah api yang terpintal tlah melesat
Dan waktu berjalan menuruti takdirnya
Daun gugur pada waktunya
Hujanpun turun mengikuti musimnya
Tak terkecuali aku, kau, dan mereka
Kita tak tahu kapan uban jadi mahkota, kapan belatung menyetubuhi kita
Kun fa ya kun,
Jadi, jadi, maka jadilah
Aku terbangun tepat jam empat seperempat
Setelah sempat kumerapat pada dunia abstrak yang keramat
Senja sejenak jadi Jibril
Menuntunku mengeja abjad-abjad ganjil
Panah api tlah bermuara pada tempatnya
Akupun jadi ilalang
Daunku bergoyang dalam langit-Nya,
Akarku menjalar dalam bumi-Nya,
Menghujam begitu dalam
Batam, 14 September 2009
0 Response to "Senja Keramat"
Post a Comment