PERBANDINGAN PADI SERTANI 13, SERTANI 14, DAN PADI WANGI
Padi Sertani 13 dan Sertani 14
keduanya merupakan benih padi hasil racikan Pak Surono Danu. Sebenarnya varian
Sertani sangatlah banyak, yang cukup populer yaitu sertani 1, sertani 8,
sertani 13, sertani 14, dan sekarang ini muncul sertani 9. Masing masing benih
itu memiliki karakteristik sendiri sendiri. Benih yang sudah disebar Pak Surono
pun masih dapat dikulik kulik sehingga tidak menutup kemungkinan nanti ada
turunan sertani hasil racikan pemulia pemulia benih jika kebetulan benih itu
jatuh di tangan seniman tanaman pangan.
Di artikel ini aku akan coba
menunjukkan performa sertani yang kebetulan ada di rumah dan sudah diujicobatanam baik di pot (untuk sertani 13) dan langsung di sawah tadah hujan yang
tahun 2016 ini keringnya kebangetan. Penampakan padi sertani di sawah tadahhujan dengan kondisi air yang minim di antara padi-padi tetangga, padi sertani 13 dan 14 terlihat cukup mencolok dan ngegemesin.
Di pawinihan atau pembibitan
Tak ada perlakuan khusus untuk
benih benih padi sertani. Tak ada perendaman poc, fungisida, bakterisida,
ataupun perendaman hormon bahkan tak ada seleksi benih. Semuanya dilakukan
secara konvensional. Harap maklum aku belum bisa cawe cawe terlalu banyak
karena selain basic yang kupunya bukan pertanian, tentu saja para pinisepuh
masih meragukan yang muda muda. Terjun dipertanian saja sudah dianggap aneh,
gak wajar, kurang kerjaan, tidak sukses dll wekekekekeke….
Keekstriman musim yang tak
ramah juga sudah menghajar sertani hingga sentik sentik kehausan. Bahkan sampai
25 hss aku pun cukup frustasi karena langit sudah sedemikian pelit mengguyurkan
hujan. Dampaknya rumput rumput merajalela di pawinihan. Secara penampakan,
sertani 14 lebih bongsor jika dibandingkan dengan sertani 13, tapi keduanya
masih kalah bongsor dengan padi wangi (sebutan mertua). Aku akui padi wangi
yang sudah sekian kali ditanam mertua menunjukkan pertumbuhan vegetatif yang
cukup oke di lahan kering. Walau pertumbuhan padi wangi tak bisa seragam, aku
yakin hal itu hanya gara gara tak pernah dilakukan seleksi benih saja.
Padi sertani masuk golongan mana?
Jika ada yang bertanya tentang
varietas sertani maka akupun bingung untuk menjawabnya. Tapi yang pasti padi
ini bukanlah padi bersertifikat. Jadi, entahlah apakah varietas sertani ini
masuk varietas unggul baru, padi tipe baru, ataukah padi gogo. Yang jelas ia
bukan padi hibrid import, padi ini asli dari nusantara. Kalau dicari di toko
pertanian jelas tidak ada.
Ya begitulah rumitnya
pemerintah kita, para penemu-penemu kelas internasional dari negeri sendiri
justru dianaktirikan. Benturan kepentingan, penjajahan pangan secara sistemik,
penguasaan sumber daya alam justru dibiarkan. Ngeriiii……
Penampakan sertani 13 dan 14 setelah tanam
Di lahan sawah super kering
pertumbuhan vegetatif sertani 13 dibanding dengan 14 terlihat berbeda. Sertani 14
sepertihalnya di pawinihan memiliki pertumbuhan vegetatif yang lebih baik jika
dibandingkan dengan sertani 13. Dengan umur yang sama anakan sertani 14 juga
lebih banyak. Sedangkan jika dibandingkan dengan padi wangi yang ditanam mertua
jumlah anakan sertani 14 bisa dikatakan imbang yaitu sekitar 25 anakan.
![]() |
Malai sertani 13 |
![]() |
Malai sertani 14 |
![]() |
Malai padi wangi |
Sampai artikel ini dibuat, umur
ketiga padi tersebut (sertani 13, sertani 14, dan padi wangi) sudah berumur 55 hari
plus 35 hari atau total 90 hari. Ketiganya terkena serangan blast pada umur
30hst. Yang terparah serangannya adalah di sertani 13. Sertani 14 dan padi
wangi bisa dikatakan serangan intensitas kecil. Namun jika dibanding padi
tetangga, serangan blast pada sertani 13 jauh lebih kecil. Dari keseluruhan
hamparan, sertani 13 yang terkena blast sekitar 35 % dan 15 % sembuh.
![]() |
Blast sertani 13 |
(update...)
Semenjak panen di MT1 kemarin
banyak tetangga yang bertanya-tanya tentang padi yang saya tanam. Pada umumnya
mereka bertanya tentang nama padinya dan hendak membeli di kios pertanian
terdekat. Begitu saya sebut sertani, mereka tampaknya masih awam dan baru kali
ini mendengar. Bahkan kalau dicari di toko pertanian pun jelas tidak ada.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka jelas bahwa nyatanya petani petani kita
memang sangat awam. Segala informasi pertanian yang mereka dapatkan hanya
bersumber dari getok tular dan dari PPL (itu pun jika PPL nya rajin menyambangi
petani). Pada kenyataannya tak semua PPL rajin menyuluh di kelompok tani
apalagi jika kelompok tani tersebut jarang melakukan perkumpulan rutin.
Sebagai contoh, pada umumnya
petani di desa saya kenalnya hanya dengan ciherang, ir64, dan padi wangi. Mereka
tak tahu ada banyak jenis padi baru. Untuk padi hibrid pun mereka tak banyak
tahu seperti songgolangit, mapan p05, de el el. Bahkan, untuk padi wangi pun
mereka tidak tahu jenisnya, karena memang padi aromatik sebenarnya banyak
jenisnya. Ini baru tentang jenis padi, belum pupuk, belum penyakit, belum dosis
obat, apalagi obat organik. Jelas mereka tidak kenal sama sekali. Ini bahaya….
Tentu saja.
Munculnya petani online
Memang kondisi dunia pertanian
kita sangat memprihatinkan. Rata-rata pendidikan mereka hanya sampai pada SMP.
Sarjana? Nanti dulu, ada tapi minim sekali. Saya pernah memasukkan data
kelompok tani hampir satu kecamatan full, nyatanya pendidikan mereka ya seperti
itu. Terlebih lagi jika melihat usianya, kebanyakan kelompok tani-kelompok tani
kita dihuni oleh orang-orang tua. Sangat jarang anak muda, apalagi yang paham
dunia online, sarjana, dan memiliki akses informasi-informasi yang up to date.
Itu langka…
Akan tetapi, sejak saya mencoba
berselancar di dunia maya, saya menemukan beberapa anak muda yang paham
pertanian. Ada juga bapak-bapak yang sangat paham pertanian berkeliaran di
dunia maya. Kepada mereka-mereka itulah diharapkan informasi informasi terbaru
bisa ditransfer ke petani-petani kita. Dengan begitu harapan untuk swa sembada
pangan bukan isapan jempol belaka.
Bukti munculnya petani-petani
online adalah saat banyak sms masuk ke hp saya menanyakan bibit sertani.
Uniknya, kebanyakan mereka justru berasal dari luar pulau jawa. Beberapa kali
saya mengirimkan bibit justru ke alamat alamat jauh diseberang sana. Bahkan ada
yang pesan bibit sampai dua kali dan nekat untuk dikirimkan via JNE. Gila saja,
itu kan mahal sekali. Herannya, yang dari kecamatan sebelah malah tidak ada
yang tahu.
Pilih pilih benih? sesuaikan karakternya dengan lahan
Seringkali kita salah kaprah
dalam memilih benih padi. Kita melupakan rumus fenotip = genotip + lingkungan +
(interaksi genotip dan lingkungan) atau jika dengan simbol F = G+E+GE. Artinya
penampakan luar padi akan tergantung dari genotipnya, lingkungan hidupnya,
serta interasi genotip dengan lingkungan hidupnya.
Suatu contoh, padi yang dari genotipnya
oke tapi lingkungan tempat hidupnya tidak mendukung maka fenotip atau
penampakannya di lapangan juga tak bisa maksimal. Orang-orang tani menyebutnya
genotip alami tidak keluar. Analogi sederhananya seorang anak yang sebenarnya
punya bakat (gen) main sepak bola tapi karena dibesarkan di lingkungan yang
orang-orangnya sukanya main bola voli maka hal tersebut akan menyebabkan bakat
si anak tidak bisa berkembang dengan baik. Cukup bisa dimengerti bukan?
Padi yang menghendaki
lingkungan yang banyak air jika ditanam di lingkungan kering tentu saja nanti
hasilnya tidak maksimal. Sebaliknya juga demikian. Jadi kita sebagai petani
wajib tahu karakter lahan masing-masing dan harus disesuaikan dengan benih yang
akan kita tanam. Jika daerah pertanaman kita endemik hama blast (misalnya) maka
carilah padi yang secara genetiknya toleran blast. Jangan nekat tanam padi yang
tidak toleran hama blast nanti pasti kerepotan sendiri. Jadi, alasan utama saya
tanam sertani karena keadaan lahan dan lingkungan yang ada sebagai berikut:
Keadaan tanah dan lingkungan:
Tanah bekas pertanaman
tembakau, sangat jarang ditanam kacang-kacangan. Kondisi saat pengisian dimungkinkan
kering seperti tanah tegalan. Air hanya mengandalkan dari hujan. Rawan jika terkena
imbas el nino waktu padi ditanam. Banyak serangan hama di lokasi tersebut
terutama blast, hawar daun, dan walang sangit.
hasil:
S13 1500 meter persegi dapat gabah kering pungut 20 karung besar atau sekitar kurang lebih 1 ton. Ini merupakan hasil yang cakep dibanding padi tetangga yang tidak bisa panen, puso, panen dropp hampir 80%, bahkan tidak bisa tanam. Untuk S14 hasil kurang lebih sama hanya selisih sedikit lebih baik. Oleh karena itu, padi sertani ini menjadi salah satu primadona di desa saya.
Dengan keadaan tanah dan lingkungan yang seperti itu maka gabah hasil dari pertanaman kemarin akan saya jadikan benih lagi di musim tanam tahun depan karena konon benih yang dihasilkan dari lingkungan yang ekstrem akan memiliki karakter yang tangguh dan tahan banting. Sudah teruji di lahan minim air yang terdampak El Nino lantas bagaimana jika sertani ini ditanam di lahan yang sama di musim hujan dengan dampak La Nina? Tunggu tanggal mainnya…..
![]() |
Sertani 14 hampir panen |
Dengan keadaan tanah dan lingkungan yang seperti itu maka gabah hasil dari pertanaman kemarin akan saya jadikan benih lagi di musim tanam tahun depan karena konon benih yang dihasilkan dari lingkungan yang ekstrem akan memiliki karakter yang tangguh dan tahan banting. Sudah teruji di lahan minim air yang terdampak El Nino lantas bagaimana jika sertani ini ditanam di lahan yang sama di musim hujan dengan dampak La Nina? Tunggu tanggal mainnya…..
update:
berikut Ini adalah bibit sertani yang saya kirim ke sumbawa. Posting Dari bpk Pius ternyata cukup oke dilahan basah.
![]() |
Sertani 14 Sumbawa |
untuk mt1 menjelang 2017 di musim penghujan, karakter sertani semakin terlihat jelas. artikel lengkap bisa di lihat di judul sertani14 vs hibrid sembada
catatan:
Jika Anda juga berminat untuk menanam silakan hubungi nomor 085693301146 (SMS, telepon, WhatsApp)
Dodi A.S.
Request lapak tokopedia bisa ⏩di klik di sini⏪ (harga dan ongkir lebih mahal)
thanks benih s13 nya mas..
ReplyDeletesama sama pak
Deletebagaimana hasil gabahnya untuk sertani 13 dan 14
ReplyDeletesudah ada di atas mbak. cara bandingin hasil: tanam di lahan yg sama, tanam juga varietas lain yg biasa ditanam. koreksi hasilnya. bikin kesimpulan dan perbaikan
Deletemas mau nanya nih hari ini sy tanam sertani 14 tp di lahan / sawah irigasi yg kata2 petani yg punya tanah di situ bilang klw sawah di sini kaya air walaupun musim kemarau apalg musim hujan sering banjir, kira2 gmn mas nasib sertani 14 i lahan spt itu. trims bole minta no hp nya mas?
ReplyDeletebagussss dan mantab... pemupukan bikin 3-4x lebih mantab. no hp ada di profil.
DeleteSaya tanam sertani13 dan Ir 64,secara kasat mata pertumbuhan sertani13 memang ok,jadi pengen nyoba nih sertani 14 nya,bibit ready stok ga bos?
ReplyDeletehabis bosss....
DeleteSaya tanam sertani13 dan Ir 64,secara kasat mata pertumbuhan sertani13 memang ok,jadi pengen nyoba nih sertani 14 nya,bibit ready stok ga bos?
ReplyDeleteHarga setani perkilonya berapaan om....?? Bapak saya sangat minat dengan sertani........
ReplyDeletemantap kang... udah coba sertani13 ..
ReplyDeletesayang musim lalu cuman coba 10kg.alkhamdulilah hasil panen ngak sampe rumah..masih d pohon udah d boking ama rekan2 tani sekitar.. mau coba yg 14...
mari cinta tani...
14 ready sekarang Pak
DeleteYang di Tokopedia itu Anda bukan mas?
ReplyDeletebukan pak, dulu ada sih tp sy hapus krn pihak Tokopedia menghilangkan paket pos biasa. adanya paket pos ekspres dan kilat saja. harganya jg beda kan ya. jatuhnya mahal nanti
Deleteklo mau bs sj sih sy buatkan lg. tapi klo lbh dr 5kg mending langsung aj via sms or wa. harga n ongkir lbh murah pastinya