AKHIRNYA PADI SERTANI JADI PRIMADONA DI DESA SAYA
Musim
tanam pertama sudah berlalu, awal april di minggu pertama banyak padi mulai
menguning namun lebih banyak lagi yang tak bisa panen di MT 1 ini. Selain
karena tidak ada air, hama di musim tanam kali ini menjadi momok yang
menakutkan. Hawar daun, blast, patah leher, dan walang sangit bertubi tubi
menghajar hamparan padi di desa saya. Kekurangtahuan petani tentang deteksi
awal penyakit semakin menjadikan hama ini merajalela. Alhasil, banyak hasil
panen pun berkurang. Bahkan ada yang tidak bisa panen sama sekali, alias puso.
Entah
musibah atau berkah, baru pertamakali saya mencoba menanam padi namun sambutan
alam tidak begitu bersahabat. Hampir-hampir saya pun tidak bisa menanam bibit
yang sudah terlanjur disebar. Kala itu umur bibit sudah 30hss namun hujan tak
juga kunjung turun. Bibit kekeringan berikut umurnya semakin menua. Seperti
kita ketahui, bibit yang sudah tua kurang baik jika ditanam. Umur vegetatif
padi bisa habis duluan belum lagi masih terpotong masa stress bibit saat pindah
tanam.
Ada
pelajaran berharga yang dapat diambil di sini. Menanam padi di sawah tadah
hujan sangatlah berbeda dengan menanam padi di sawah irigasi. Di sawah tadah
hujan, kita sepenuhnya mengandalkan alam. Hal ini berarti, jadual yang sudah
saya bikin sedemikian rupa mau tidak mau harus menyesuaikan dengan kondisi
lahan. Contoh sederhana sewaktu mau pindah tanam harus menunggu hujan, untuk
pemupukan pertama pun juga harus menunggu hujan. Seminggu setelah ditanam,
tidak ada hujan sama sekali. Jadi lahan benar benar kering ring ring…. Saya
masih ingat waktu pemupukan pertama dilakukan sore hari menjelang hari imlek.
Dan benar saja, saat imlek gerimis sepanjang hari terus berlanjut sampai
kisaran 3 hari. Namun lagi lagi setelah itu awan mendung pun minggat entah
kemana.
Seperti apa yang sudah saya posting DI SINI, pada umur 30 hst gejala penyakit mulai terlihat. Semua padi di desa saya semuanya terserang tak terkecuali sertani 13 dan sertani 14 yang baru tanam perdana. Walaupun dengan intensitas serangan kecil namun saya tak mau kalah starts dengan jamur, saya pun ambil langkah seribu dengan melakukan penyemprotan baik dengan organik maupun anti jamur yang dijual di pasaran. Alhasil, padi yang saya tanam selamat sampai panen.
Related
baca juga : PADI SERTANI 7 KANDIDATIDOLA BARU DI LAHAN TADAH HUJAN
Harus
saya akui, sertani 13 dan sertani 14 ini lebih tahan penyakit dibanding padi
yang ditanam tetangga. Begitupun dengan daya tahannya akan kekeringan. Walaupun
saat pengisian tidak ada air namun bisa dibilang hasilnya memuaskan jika
dibandingkan dengan padi milik tetangga.
Gambar
di atas adalah padi milik tetangga yang gagal panen. Sistem tanamnya dengan
gogo dan tanamnya duluan dibanding sertani. Akan tetapi, kenyataannya sertani
malah panen duluan sedangkan milik tetangga malah tidak bisa panen.
Gambar
di bawah ini adalah sertani 14 waktu keluar malai dan menjelang panen. Tampak
mentereng di tengah hamparan padi yang kekeringan. Tak ayal lagi, sewaktu habis
panen banyak petani yang minta tukar gabah untuk di tanam tahun depan.
Sedangkan sertani 13 yang gambarnya bagus bagus di dunia maya itu juga tak
luput dari lirikan mata para tetangga.
![]() |
sertani14 |
![]() |
kirim gabah |
0 Response to "AKHIRNYA PADI SERTANI JADI PRIMADONA DI DESA SAYA"
Post a Comment