MELEPAS


Entah ini pertanda apa, sejak beberapa hari yang lalu aku memposting artikel kemalasan paling menggugah DI SINI, secara bertubi-tubi hari-hariku diintai oleh satu kata: MELEPAS. Ya.. melepas, mulai dari saat aku ngasih nasehat ke teman yang lagi ada masalah, baca update status para suhu, waktu dengerin lagu, baca buku, semuanya ada kata MELEPAS. Apakah ini isyarat? Entah…

Isyarat atau firasat bagaimanapun itu kadang juga bikin gelisah. Bagaimana tidak, walau kita terkadang diberi isyarat oleh alam atas kejadian tertentu nyatanya kita tak bisa berbuat apa-apa untuk mengubahnya atau mengantisipasinya. Apalagi isyarat tentang kepergian. Mungkin deretan kata MELEPAS yang belakangan ini selalu muncul menghampiriku juga merupakan pertanda bahwa kita akan ada banyak kehilangan. Ya, betapa tidak. Beberapa bulan ini kita telah kehilangan banyak kyai-kyai sepuh. Sungguh ini aneh bagiku. Orang-orang baik, diambil hampir secara serentak. Entah apa yang akan menimpa bangsa ini.

Belajar menerima

Satu-satunya hal positif yang dapat aku pelajari dari kata MELEPAS ini ya belajar menerima. Bagaimanapun jika Tuhan mengijinkan terkadang kita akan otomatis bertindak secara refleks untuk mengatasi permasalahan yang ada. Sebaliknya, jika tidak, mungkin adanya isyarat atau firasat itu dapat menjadikan kita lebih tabah dalam menghadapi sebuah kehilangan. Kehilangan sendiri selalu mengingatkan kita bahwa nyatanya kita tak memiliki sesuatu apapun. Semuanya datang dan pergi. Semuanya hanya numpang  lewat. Kata mbah-mbahku hidup ini pun juga hanya numpang lewat, mampir ngombe. Oleh karena itu jika datang kemalangan janganlah terlalu bersedih, jika datang kesenangan janganlah terlalu bahagia. 

Dalam skala yang lebih luas sebaiknya kita juga harus bisa belajar menerima akan akibat dari KEABABILAN keluarga kita sebangsa dan setanah air. Carut marutnya dunia perpolitikan, hilangnya rasa kemanusiaan, hilangnya rasa empati sesama keluarga sendiri, keegoisan diri yang semakin parah, dan berbagai macam tindakan ababil lainnya mungkin akan mengakibatkan KEHILANGAN BESAR entah itu dari angin, api, air, atau pun tanah. Bagaimanapun prinsip keseimbangan adalah hukum alam universal yang secara otomatis akan berjalan bak mesin autopilot. Jika kita sebagai manusia sudah sedemikian bebal, niscaya alamlah yang akan berbicara. 

Ps:
Beberapa bencana itu juga kelihatan aneh. Beberapa hari berita kebakaran mencuat sedang di lain sisi berita banjir juga tak mau ketinggalan untuk dicatat. Belakangan ini ada kabar bahwa gunung-gunung pada “bangun” lagi dan angin pada ribut, entah berebut apa?

Saat menulis artikel ini aku sedang demen sama lagunya coldplay-Fix You, sepertinya pas banget. Mari saling melengkapi dan kembali menumbuhkan cinta kasih di antara kita. We are oneness.

When you try your best but you don't succeed
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can't sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

And high up above or down below
When you're too in love to let it go
But if you never try you'll never know
Just what you're worth

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Tears stream down your face
when you lose something you cannot replace
Tears stream down your face
And I

Tears stream down your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down your face
And I

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Beberapa kata yang aku kasih bold adalah kata kunci yang perlu kita renungi. Mari merenung....

0 Response to "MELEPAS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2