MENJELANG 2012
Menjelang tahun 2012 sepertinya memang sarat dengan kejadian-kejadian besar. Bukan hanya gejolak di dunia manusia, dunia “lain” pun seolah tak mau ketinggalan. Kita dapat melihat mulai dari amarah manusia yang akhir-akhir ini menjadi gampang tersulut, kekerasan antar agama, suku, rebutan kekuasaan, dan lain sebagainya. Tidak hanya di Indonesia saja melainkan merata hampir di seluruh dunia.
Alam juga tak mau ketinggalan. Energy negative yang terakumulasi sejak dulu, sekarang sudah mulai dirasakan dampaknya. Musibah datang bertubi-tubi, badai topan mengamuk, dan gunung-gunung berapi tampak semakin siap menggelegar seperti sedang menunggu komando saja. Kita memang berada di Kapal Nuh yang retak.
Di sisi lain, manusia manusia mulai sibuk mencari jawab, namun banyak pula yang justru terlena dengan pernak-pernik dunia. Yang mencari tak jarang timbul benturan di sana sini sedang yang terlena makin hanyut dalam dunianya. Kita dapat melihat adanya forum-forum spiritual yang kini banyak tumbuh bak jamur di musim penghujan. Adu argument yang menjadi sebuah keniscayaan telah mengantarkan para manusia dalam lingkaran debat yang panjang. Beberapa lantas mulai mencari-cari dalil yang termaktub dalam kitabnya, mempertanyakan surga dan neraka, dan mempertanyakan eksistensi Tuhan itu sendiri.
Fenomena indigo
Menurut para pengamat New Age, banyak di antara anak-anak yang lahir sekarang adalah anak indigo. Pernyataan ini didasarkan atas penelitian bahwa banyak anak yang lahir sekarang memiliki aura nila yang diyakini sebagai perpaduan warna ungu dan biru sebagai pertanda bahwa cakra mata ketiga (ajna)nya terbuka. Oleh karena itu tidak menjadi sebuah keheranan jika saja mereka memiliki kekuatan psikis yang jauh melebihi generasi sebelumnya. Berikut ini adalah ciri-ciri anak indigo menurut Wency Chapman berdasarkan apa yang dialaminya :
1. Mereka ingin diperlakukan sebagai raja.
2. Mereka merasa pantas berada di dunia ini.
3. Mempunyai perasaan yang jelas mengenai dirinya
4. Mempunyai masalah dengan disiplin dan otoritas.
5. Seringkali menolak melakukan sesuatu yang disuruhkan padanya.
6. Mengantri merupakan siksaan baginya.
7. Mereka frustasi pada tata cara yang bersifat ritual yang hanya membutuhkan sedikit kreatifitas.
8. Mempunyai cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, baik di rumah maupun di sekolah.
9. Tidak patuh pada norma-norma sosial
10.Menolak mengakui kesalahannya
11.Cepat merasa bosan pada tugas yang harus dilakukannya
12.Menunjukkan gejala ADD (Gangguan kurang dapat memusatkan perhatian)
13.Sangat kreatif
14.Memiliki intuisi yang tajam
15.Mempunyai rasa empati terhadap orang lain
16.Menunjukkan pemikiran abstrak sejak sangat dini
17.Sangat cerdas
18.Sangat berbakat (bisa dikatakan telah memperoleh karunia kemampuan psikik tertentu)
19.Seringkali melamun
20.Mempunyai pandangan mata yang dewasa, tajam dan bijaksana
21.Mempunyai kecerdasan spiritual.
2. Mereka merasa pantas berada di dunia ini.
3. Mempunyai perasaan yang jelas mengenai dirinya
4. Mempunyai masalah dengan disiplin dan otoritas.
5. Seringkali menolak melakukan sesuatu yang disuruhkan padanya.
6. Mengantri merupakan siksaan baginya.
7. Mereka frustasi pada tata cara yang bersifat ritual yang hanya membutuhkan sedikit kreatifitas.
8. Mempunyai cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, baik di rumah maupun di sekolah.
9. Tidak patuh pada norma-norma sosial
10.Menolak mengakui kesalahannya
11.Cepat merasa bosan pada tugas yang harus dilakukannya
12.Menunjukkan gejala ADD (Gangguan kurang dapat memusatkan perhatian)
13.Sangat kreatif
14.Memiliki intuisi yang tajam
15.Mempunyai rasa empati terhadap orang lain
16.Menunjukkan pemikiran abstrak sejak sangat dini
17.Sangat cerdas
18.Sangat berbakat (bisa dikatakan telah memperoleh karunia kemampuan psikik tertentu)
19.Seringkali melamun
20.Mempunyai pandangan mata yang dewasa, tajam dan bijaksana
21.Mempunyai kecerdasan spiritual.
Konon kabarnya banyak juga manusia sekarang yang bangkit kundalininya secara alami. Ah, entah apa yang akan terjadi, tapi yang pasti memang akhir-akhir ini banyak orang “aneh” yang saya temui.
Puisi dari Mas Ilham Halimsyah berikut ini saya rasa pas mewakili perasaan saya sore ini.
Enigma
1/
Begitu lama bunga berguguran
Membuai musim yang tak henti mengadu
Pada laut pada gunung pada langit
2/
Barangkali kita telah lama saling mencaci
Sehingga seringkali lupa warna pelangi
3/
Tak ada garis dan lengkung
Tak ada wangi dan aroma
Tak ada kata dan suara
Semua dalam belenggu
Kedunguan kita sendiri-sendiri
4/
Masih saja engkau
Menahan rintih di pucuk pinus
1998
terimakasih kalau puisi itu bermanfaat, salam..
ReplyDelete