PADI SERTANI 7 KANDIDAT IDOLA BARU DI LAHAN TADAH HUJAN



PADI SERTANI 7 KANDIDAT IDOLA BARU DI LAHAN TADAH HUJAN



Lama tidak update tulisan, kali ini saya akan coba mengulas sertani 7 yang memang baru dilaunching di awal-awal 2018. Setiap kali ada orang yang menanyakan bibit sertani 14, saya selalu menawarkan sertani 7. Akan tetapi ternyata masih banyak yang tidak tahu sertani 7. 

Karakteristik sertani 7

Tak jauh berbeda dengan sertani 14, sertani 7 bisa dibilang mirip dengan pendahulunya. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di lapangan, sertani 7 juga memiliki malai panjang. Tak kurang 200 bulir per malai bahkan banyak juga yang sampai 300 up bulir pada malainya. Taruhlah dengan anggapan cara tanam model petani konvensional saya kira kalau 200 up masih mampu. Apalagi kalau ditanam oleh petani yang sudah  kawakan, pastinya hasil akan lebih maksimal.

Sertani 7 juga merupakan padi yang cukup toleran di lahan tadah hujan. Kondisi agak kering lantas tak membuat padi ini mogok beranak. Anakannya cukup banyak, dengan umur genjah 85-95 hst membuat padi ini lebih cepat panen. Batang padinya juga cukup kokoh namun tak tinggi seperti sertani 14. Bisa dibilang tingginya standard seperti padi-padi yang sudah banyak di tanam petani desa.

Perbedaan sertani 14 dan sertani 7

Beda yang cukup kentara diantara keduanya selain dari tinggi tanaman yaitu pada bentuk bulirnya. Jika sertani 14 berbulir gemuk agak membulat maka sertani 7 bentuknya lonjong dan besar. Selain itu yang cukup membedakannya pula yaitu mengenai nasinya. Nasi sertani 7 saya akui lebih sipp dibanding pendahulunya. Warna nasinya juga putih bersih sangat elok dipandang mata. Namun untuk rasa nasi saya kira masih subyektif sekali karena kenyataannya ada juga yang lebih menyukai nasi yang agak keras. 

Hasil real di lapangan

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di lapangan, hasil real gabah kering pungut untuk lahan kurang lebih 5000 meter persegi yaitu 3,8 ton. Ini berarti konversi untuk 1 ha lahan yaitu 7,6 ton, sudah cukup baik di lahan tadah hujan di mt2 yang hasil terbaiknya biasanya tak lebih dari 5 ton per hektar. Barangkali jika ditanam di lahan irigasi hasilnya bisa meningkat.

sertani 7

sertani 14
Prosedur pemupukan saya bikin sama dengan pola yang sudah-sudah. Dua kali pemupukan pada saat awal 7hst dan pertengahan menjelang bunting. Sedangkan yang perlu diwaspadai yaitu hama ngengat/ulat yang menyebabkan penyakit putih palsu dan berujung pada malai padi yang mati. Seringkali petani tidak memperhatikan ini. Upaya pencegahan lebih disarankan daripada sudah terlanjur kena. 


Hama umum yang lainnya yang perlu diwaspadai yaitu bercak belah ketupat dan jamur. Seringkali petani selalu luput dengan pengamatan dini penyakit ini. Walau sertani 7 lumayan tahan, namun bisa KO juga jika kanan kiri padi tetangga kena dan tidak dilakukan penanganan. Oleh karena itu sudah fardu ain hukumnya pencegahan penyakit dan hama dilakukan. 

Trik pengisian bulir

Jangan lupa buatlah ramuan yang terbuat dari madu, telur, dan susu. Telor 4 butir, madu 1botol kecil 80ml, susu sapi 1 liter. Ramuan ini bisa buat 8 tangki ukuran 16 liter. Resiko malai panjang masih suka ngulik ramuan pupuk yang paling tepat, kalau tidak tepat malai panjang tapi pengisian tidak bisa full ya percuma saja. Maka, ramuan semprot ini diharapkan mampu menunjang apa-apa yang kurang dari pemupukan untuk padi apa saja termasuk sertani 7.  

Dodi A.S.
https://wa.me/6285693301146










 

0 Response to "PADI SERTANI 7 KANDIDAT IDOLA BARU DI LAHAN TADAH HUJAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2