Rindu di Ujung Sayap
Dari kemaren kukatakan padamu sayang
aku ini jelata tak punya tahta dan mahkota
tapi kau malah memilih bertarung dengan air mata
aku hanya punya tatapan mata
yang didalamnya dapat kau baca sebuah makna
cakarku ini tajam
ujung kukunya terlalu runcing tuk membelai rambutmu
memelukmu hanya akan meninggalkan luka
dan tubuh mulusmu terlalu indah untuk terluka
tapi ingin kukatakan kepadamu sayang
kau ini wanita dengan sejuta air mata
yang setiap tetesnya adalah obat penyembuh luka
berkali-kali kutinggalkan sayatan luka di hatimu
namun kau masih sanggup berdiri sebagai makmumku
bahkan memelukku
dari kemaren kukatakan kepadamu sayang
aku ini bukanlah pangeran rusa jantan muda
yang bisa kau ajak berlari menyusuri nadi-nadi di bumi ini
namun aku hanyalah seekor elang yang baru bisa belajar terbang
maaf, aku baru bisa terbang sendiri
dan hanya sesekali pulang tuk sekedar menyeka kerinduanmu
suatu saat nanti akan kuajak kau terbang
menyusuri lembah dan samudra, mengelilingi dunia
agar kita tahu betapa indahnya jagad raya ini]
Batam, 15 November 2009
aku ini jelata tak punya tahta dan mahkota
tapi kau malah memilih bertarung dengan air mata
aku hanya punya tatapan mata
yang didalamnya dapat kau baca sebuah makna
cakarku ini tajam
ujung kukunya terlalu runcing tuk membelai rambutmu
memelukmu hanya akan meninggalkan luka
dan tubuh mulusmu terlalu indah untuk terluka
tapi ingin kukatakan kepadamu sayang
kau ini wanita dengan sejuta air mata
yang setiap tetesnya adalah obat penyembuh luka
berkali-kali kutinggalkan sayatan luka di hatimu
namun kau masih sanggup berdiri sebagai makmumku
bahkan memelukku
dari kemaren kukatakan kepadamu sayang
aku ini bukanlah pangeran rusa jantan muda
yang bisa kau ajak berlari menyusuri nadi-nadi di bumi ini
namun aku hanyalah seekor elang yang baru bisa belajar terbang
maaf, aku baru bisa terbang sendiri
dan hanya sesekali pulang tuk sekedar menyeka kerinduanmu
suatu saat nanti akan kuajak kau terbang
menyusuri lembah dan samudra, mengelilingi dunia
agar kita tahu betapa indahnya jagad raya ini]
Batam, 15 November 2009
0 Response to "Rindu di Ujung Sayap"
Post a Comment