AJARI AKU MENCINTA
[repost note]
AJARI AKU MENCINTA
Penjabaran mengenai cinta tak sesederhana yang dibayangkan. Jatuh cinta, yang namanya jatuh itu sakit. Jadi janganlah langsung jatuh jika mencinta. Cinta, apa itu cinta???
Cinta itu misteri. Kita lahir di dunia ini karena cinta. Percaya sajalah. Coba tanyakan bapak ibu Anda apakah mereka saling mencintai????. Setiap orang mempunyai definisi lain-lain mengenai cinta. Namun demikian, ada yang namanya cinta universal. Ketika kita lihat kejahatan, tanpa diminta kita merasa tidak nyaman. Sang Guru Cinta menarik kita untuk memperbaikinya. Ketika kita melihat ketidakadilan, tanpa diminta kita berusaha membuatnya adil. Maka kita dirikanlah pengadilan. Ini adalah kerja Cinta yang termanifestasi pada perwujudan cinta.
“Pahami, Aku ini kekasihmu. Aku selalu mencintai, selalu menyanyangi kamu, dalam hidup ini” (Juliet).
Nah sekarang agar cinta tak terlalu jadi misteri, kiranya lirik lagu di atas bisa memperjelasnya. Coba kita tanyakan kepada sang pengarang lagu, ini lirik lagu untuk siapa?? Ya, pastinya untuk sang pujaan hati. Nah itulah penjabaran cinta yang tertuang pada diri kita sebagai manusia. Dalam hal ini kita bertindak sebagai Sang Cinta, manifestasi dari Cinta Sejati. Hati sang penyair lagu sedang melangit. Dan memang jika hati sedang melangit maka perkataan Sang Cintalah yang muncul.
Berikan alasan mengapa aku harus hidup???? Apakah untuk mencari pangkat, kedudukan, ketenaran, kemewahan??? Tapi mengapa kadang ada orang rela melepaskan segalanya demi cinta. Rela bunuh diri demi cinta. Maka setidak tidaknya aku punya alasan untuk hidup yaitu untuk Cinta. Cinta itu selalu memberi TANPA SYARAT. Maka jikalau kita sedang mencinta harusnya kita sadar akan Cinta. Pahami Aku. Aku ini kekasihmu. Maka kenalilah Sang Cinta Sejati itu. Mengenal sang cinta itu butuh waktu. Butuh perjalanan yang panjang. Butuh pengalaman. Jika aku mengatakan padamu “aku mencintaimu”. Maka boleh jadi anda merasa canggung, tak percaya, bahkan bisa saja bereaksi negatif. Dan jika aku kamu telah begitu akrab dengan cinta maka kadangkala ada semacam relai yang menghubungankan diantaranya. Maka tak jarang seorang istri merasakan kegundahan hati saat sang suami mengalami kecelakaan misalnya. Atau seorang ibu yang tiba-tiba merasa kalut pikirannya ketika sang anak sakit di tanah rantau. Begitulah kiranya pengalaman pengalaman cinta yang telah mengkristal di dalam hati. Jadi mencinta itu butuh proses.
Seminggu pacaran sang kekasih bertanya: apakah kau benar-benar mencintaiku yank???. Sang pujaan hati pun sulit menjawab. Apa bukti cinta yang bisa kukatakan??? Aku cinta ya karena kamu itu. Hubungan pun terus berlangsung seiring jatuhnya angka-angka almanak mengganti hari mengganti tahun. Jadilah mereka kakek nenek. Di malam hari sang nenek melamun melihat kakek yang tertidur nyenyak. Lalu ia berkata lirih: laki-laki ini benar-benar mencintaiku. Ada kalanya orang berkata: tujuan bukan utama yang utama adalah prosesnya. Karena kita berasal dari Cinta dan kan kembali lagi pada Cinta sedang Sang Cinta sendiri itu adalah misteri maka selamanya kita hanya akan melalui proses mengenal di dunia ini. Dan justru proses itulah yang menurutku membuat kita tetap berjalan pada jalan Cinta. Karena kita merasa belum menyelesaikan proses maka tak ada kata “AKU INI SUDAH MENGENAL CINTA”. Namun jika ada yang sudah mengaku aku sudah puas “bercinta”, maka tak heran jika kutemukan banyak benturan benturan konflik antar sesama penempuh jalan Cinta. Yang satu mengatakan ini jalan yang benar. Yang lain mengatakan jalanku ini yang benar. Lalu, jalan mana yang benar benar jalan benar??
Si Icha pada suatu malam minggu sangat marah pada pasangannya
“Dina,??? Dia memang hanya seminggu ini berada di Djogja. Besok dia udah balik lagi ke Surabaya. Kan sudah kubilang, dia itu temen deketku sejak SD.” Si Andi mencoba memberikan penjelasan kepada gadisnya setelah gadisnya itu tahu bahwa ia selama tiga hari belakangan pergi bersama gadis lain.
“iya, tapi kamu kan bisa telpon, kasih tau aku!!! Ngapain sembunyi-sembunyi???”
Andi hanya terdiam, menyadari kesalahannya dan meminta maaf:
“ya, maafkan aku Cha”
“maaf, maaf dari dulu maaf!! Sudah aku tak mau lagi. Aku akan kembalikan semua yang pernah kamu kasihkan ke aku”
Andi terkejut, tak menyangka keputusan gadisnya akan seperti itu.
“Icha. . . ya okelah” lalu didekatinya gadisnya itu sembari berkata lirih:
“kembalikan mulai dari ciuman yang pernah aku kasih ke kamu!!”
Bogor, 10 Januari 2010
Pemalas
0 Response to "AJARI AKU MENCINTA"
Post a Comment